Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dikenal sebagai FAPET-IPB, merupakan salah satu fakultas di Institut Pertanian Bogor dengan tugas melaksanakan pendidikan tinggi ilmu peternakan. Sejarah pendiriannya berawal dari pendirian Nederlandsch Indesche Veeartsen School di Bogor sebelum perang dunia ke II. Akan tetapi, selama pendudukan Jepang sekolah ini ditutup. Pada tahun 1946, Menteri Kemakmuran Indonesia, atas nama pemerintah, membuka Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor yang merupakan pengembangan dari Nederlandsch Indesche Veeartsen School. Pada tahun 1948, Perguruan Tinggi tersebut dirubah namanya menjadi Faculteit voor Diergeneeskunde. Pada saat yang sama, di Bogor telah didirikan Faculteit voor Landbouw Wetenschappen yang terdiri dari dua jurusan yaitu Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan.
Secara organik, Faculteit voor Landbouw Wetenschappen dan Faculteit voor Diergeneeskunde bernaung di bawah Universiteit van Indonesie. Universiteit van Indonesie kemudian diubah namanya menjadi Universitas Indonesia dan pada tahun 1950, Faculteit voor Landbouw Wetenschappen diubah namanya menjadi Fakultas Pertanian dan Faculteit voor Diergeneeskunde menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Pada saat itu, jurusan di Fakultas Pertanian ditata kembali menjadi Jurusan Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Jurusan Kehutanan.
Titik awal pembentukan Fakultas Peternakan IPB terjadi antara 1950-1960, yaitu penyusulan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak di dalam struktur Fakultas Kedokteran Hewan. Usul tersebut diajukan oleh Prof. Drs. Sutisno Djuned Pusponegoro (alm) salah seorang staf Fakultas Kedokteran Hewan. Usulan tersebut diterima dan dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Dr. Fisher ditunjuk sebagai ketua Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Pada tahun 1960, dilakukan pengembangan Fakultas kedokteran Hewan menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan karena sejak tahun tersebut dibuka dua minat studi yaitu Minat Kesehatan Hewan dan Peternakan. Minat studi peternakan ini merupakan program akademik yang terkait dengan keilmuan yang diemban Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Pada tahun 1962, Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan ini dikembangkan lagi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut. Nama ini menggambarkan adanya tiga jurusan pada Fakultas tersebut, yaitu Jurusan Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut.
Melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 91 Tahun 1963 yang disahkan oleh Presiden RI Nomor 279 Tahun 1963, terhitung 1 September 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut dilepas dari Universitas Indonesia dan kedua fakultas tersebut direorganisasi menjadi Institut Pertanian Bogor (disingkat IPB). Pada saat itu diputuskan bahwa IPB terdiri dari lima fakultas, yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Selanjutnya dibuka dua fakultas baru, yaitu Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam dan paling baru Fakultas Ekologi Manusia. Hingga saat ini, IPB terdiri dari 9 fakultas. Dengan demikian, tanggal 1 september 1963 merupakan tanggal kelahiran Fakultas Peternakan IPB. Pada saat itu diputuskan bahwa kampus FAPET-IPB berlokasi di kampus IPB Jln. Gunung Gede (sekarang Jln. Raya Pajajaran) dan sebagai Dekan Pertama ditunjuk Prof. Dr. J. H. Hutasoit.
Departemen llmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Sejarah
Lahirnya Jurusan Ilmu Produksi Ternak (IPT) bersamaan dengan berdirinya Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, yaitu pada tanggal 1 September 1963. Pendirian Jurusan IPT diperkuat dengan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan llmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963 dan disahkan oleh Presiden Republik Indonesia (berdasarkan Surat Keputusan No. 279/1965). Pada tahun 2003, nama Jurusan Ilmu Produksi Ternak berubah menjadi Departemen llmu Produksi dan Teknologi Peternakan (DIPTP) berdasarkan SK No 120/K13/OT/2003.
Sejak mulai berdiri sampai dengan tahun 1994, DIPTP yang merupakan satu diantara tiga Departemen di bawah Fakultas Peternakan IPB, berlokasi di Kampus IPB Gunung Gede di Jalan Pajajaran Bogor. Mulai pada tahun 1995, Fakultas Peternakan IPB pindah ke kampus baru di Kampus IPB Darmaga. Bangunan dan fasilitas yang terdapat di kampus baru meliputi fasilitas utama penunjang pendidikan berupa peralatan laboratorium, perabot kantor, perabot perkuliahan, beasiswa bagi staf pengajar serta asistensi teknis peralatan penelitian.
Sejak berdiri sampai tahun 1993, Fakultas Peternakan IPB hanya mengelola satu program studi sarjana saja. Tetapi pada Tahun Akademik 1994, ada empat Program Studi Sarjana yang diasuh Fakultas Peternakan IPB, yang dua diantaranya dikelola oleh DIPTP. Program Studi yang dikelola oleh DIPTP adalah PS Teknologi Produksi Ternak (PS-TPT) dan PS Teknologi Hasil Ternak (PS-THT) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl No: 0311/U/1994.
PS-TPT pada prinsipnya merupakan penyempurnaan PS Produksi Ternak yang dikelola Fakultas Peternakan IPB sejak berdirinya, sedangkan PS-THT merupakan hasil pengembangan PS Produksi Ternak yang lebih menekankan pada proses perigolahan hasil peternakan dalam skala usaha masyarakat maupun industri pangan hasil ternak. Dengan berdirinya PS-THT, Fapet IPB diharapkan dapat menghasilkan sarjana yang berkeahlian dalam penanganan pascapanen hasil peternakan primer, hasil ikutan ternak, limbah dan lingkungan peternakan.
Akar keilmuan departemen dalam sistematika ilmu pengetahuan
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan secara keilmuan merupakan cabang dari pohon ilmu peternakan (Animal Science) yang berbasis pada komoditi sumberdaya ternak. Pohon Ilmu peternakan ini mempunyai cabang-cabang seperti: Genetika dan Pemuliaan (genetic and breeding), Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (Nutrition and Feed Science) serta Manajemen Usaha Ternak (Management).
Ilmu peternakan adalah ilmu pengetahuan tentang peternakan yang merupakan salah satu batang ilmu dari pohon ilmu pertanian. Ilmu produksi ternak merupakan cabang ilmu dari ilmu peternakan. Cabang ilmu produksi ternak mempunyai ranting-ranting keilmuan berdasarkan komoditas ternak, yaitu : ilmu produksi ternak perah, ilmu produksi ternak unggas, ilmu produksi ternak ruminansia besar, ilmu produksi ternak ruminansia kecil, pemuliaan dan genetika, non ruminansia dan satwa harapan serta pengolahan hasil ternak.
Daftar departemen/jurusan berdasarkan keilmuan departemen
Keberadaan departemen/jurusan sejenis di dalam negeri sudah banyak tersebar di beberapa universitas dengan jumlah kurang lebih hampir 42 departemen/jurusan. Departemen llmu Produksi dan Teknologi Peternakan (DIPTP) Fakultas Peternakan IPB merupakan pelaksana dan penyelenggara kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dalam bidang peternakan yang meliputi kegiatan dalam bidang pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hewan/ternak serta ekosistem dan hasilnya. Sumberdaya ternak tersebut dimanfaatkan oleh dan untuk kesejahteraan manusia melalui rekayasa faktor biologi, teknologi, lingkungan tempat hewan/ternak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Hasil pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hewan/ternak dalam bentuk hasil peternakan utama dan sampingan merupakan kegiatan pra-produksi ternak. Kegiatan produksi ternak meliputi kegiatan yang menghasilkan produk hewani melalui rekayasa fisiologi, genetik, lingkungan, sumberdaya hewan/ternak. Termasuk didalamnya adalah kegiatan yang menghasilkan jasa bagi kenyamanan hidup manusia dalam bentuk jasa kerja ternak. Adapun penanganan dan pengolahan hasil hewan/ternak sampai siap dipasarkan, siap diolah, siap dikonsumsi, mencakup kegiatan penanganan hasil ternak bentuk segar, proses penyimpanan, pemilihan, pengelompokan serta pengemasan. Pemanfaatan hasil utama dan sampingan/ikutan ternak meliputi semua aspek pemanfaatan aneka hasil ternak dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan, barang, jasa dalam kehidupan manusia.
Dalam mengemban misinya, DIPTP menggunakan pendekatan inovatif melalui kerjasama dengan semua unit yang ada sehingga mampu berperan dalam upaya membangun peternakan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan Program Studi Teknologi Produksi Ternak (PS-TPT) dan Program Studi Teknologi Hasil Ternak (PS-THT) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl Nomor: 0311/U/1994 merupakan wujud nyata dalam mengoptimalkan sumberdaya manusia dan fasilitas yang ada, khususnya DIPT. Program Studi Teknologi Produksi Ternak merupakan penyempurnaan Program Studi Produksi Ternak, yang sudah ada sebelumnya, berdasarkan kurikulum nasional serta perbaikan kurikulum muatan lokalnya. Adapun Program Studi Teknologi Hasil Ternak merupakan pengembangan Program Studi Produksi Temak dengan lebih menekankan pada proses pengolahan hasil peternakan dalam skala usaha masyarakat maupun industri pangan hasil ternak, yang berdasarkan kurikulum nasional. Program Studi Teknologi Hasil Ternak ini diharapkan dapat menghasilkan sarjana yang berkeahlian dalam penanganan pasca panen hasil peternakan primer, hasil ikutan ternak, limbah dan lingkungan peternakan.
Sejarah
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) awalnya bernama Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (INMT) berdiri pada tanggal 1 September 1963 seiring dengan berdirinya Fakultas Peternakan IPB. Pada tanggal 11 Juli 1996, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak mengelola Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) untuk jenjang pendidikan sarjana (S1). Pada tanggal 10 Januari 2005, nama Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak berubah menjadi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) yang mengelola program pendidikan S1 bernama mayor Nutrisi dan Teknologi Pakan.
Pada bulan juni tahun 2000, Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak olah Badan Akreditasi ansional ditetapkan sebagai Program Studi dengan nilai AKREDITASI A. Pada tanggal 18 April 2008, Badan Akreditasi nasional mengeluarkan SK 001/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008 status akreditasi A untuk Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan sampai tahun 2013.
Latar Belakang
Produk ternak (daging, susu, dan telur) merupakan bahan pangan sumber protein berkualitas baik yang sangat dibutuhkan untuk terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi guna memenangkan persaingan yang sangat ketat dalam era globalisasi sekarang ini.
Oleh karena itu produk ternak perlu ditingkatkan produksi dan kualitasnya guna mencukupi kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Dalam hal ini, Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan berperan sangat penting karena dapat mempengaruhi kedua hal diatas. Disamping itu biaya pakan ternak merupakan komponen terbesar (sampai 70%) dalam biaya operasional suatu usaha ternak.
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) menawarkan Program Major Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (S1) yang berkualitas untuk kader-kader bangsa yang progresif, aktif, dan kreatif dengan membekali mereka dengan ilmu nutrisi dan teknologi pakan.
Guna menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun regional, Departemen INTP melakukan pengembangan proses pendidikan secara berkesinambungan.
Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan adalah :
- Mampu mengaplikasikan agrostologi (ilmu tumbuhan pakan), manajemen pastura dan memanfaatkan sumberdaya pakan untuk menunjang bidang peternakan terutama ternak ruminansia.
- Mampu mengaplikasikan ilmu nutrisi dalam penyediaan pakan ternak yang efisien untuk menunjang bidang peternakan.
- Mampu mengelola industri pakan yang sangat besar peranannya dalam penyediaan pakan ternak di Indonesia untuk menunjang perkembangan industri peternakan
Prospek Lulusan
Lulusan INTP dapat bekerja dalam bidang :
- Pemerintahan (Pegawai Negeri Sipil) : sebagai dosen, peneliti, Departemen Pertanian, Pemerintah Daerah, Penyuluh Pertanian
- Feedmill/Pengolahan Pakan Ternak : Nutritionist/formulator, Technical Services, Quality Control/Quality Assurance, Plant/Kepala Pabrik, Kepala Produksi
- Industri Peternakan : Kepala Produksi/Farm Manager, Technical Service, Supervisor
- Kemitraan/kontrak Farming : Technical service atau tenaga penyuluh lapang, Supervisor hingga manager lapang, Peternak Mitra (setelah 5 tahun dapat menjadi peternak mandiri)
- Perbankan dan Koperasi : Manager, Supervisor, Management Trainee, Analis kredit peternakan
- Program Sarjana Masuk Desa (SMD)
Staf Pengajar
Departemen INTP didukung oleh staf pengajar dan dengan kualifikasi akademik yang sangat baik. Saat ini terdapat 38 orang staf terdiri dari 24 Doktor (3 diantaranya Profesor) dan 14 Magister yang merupakan lulusan dari IPB, USA, Jepang, Australia, Jerman, Prancis, Denmark, Philipina dan Malaysia.
Akreditasi Departemen di Fapet IPB
Kamis, 15 Mei 2008 |
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah menetapkan Status, Peringkat, dan nilai akreditasi program studi untuk program pendidikan sarjana pada sejumlah perguruan tinggi yang telah mengajukan permohonan akreditasi, yang dua diantaranya adalah Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) serta Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP). Kedua Departemen di Fakultas Peternakan IPB itu mendapatkan akreditasi dengan Peringkat A (Sangat Baik).
Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan dengan nomor 001/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008, tanggal 18 April 2008, tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi.
Bagi institusi perguruan tinggi yang mengajukan akreditasi dan telah ditetapkan keputusan ini, maka status, peringkat, dan nilai hasil akreditasi terdahulu tidak berlaku. Status, peringkat dan nilai akreditasi dalam keputusan ini berlaku selama lima tahun, sampai dengan tanggal 18 April 2013.
|
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor
Jl. Agatis Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680